Batu Mulia

Merupakan batu yang berasal dari proses jutaan tahun dengan kandungan mineral tertentu dan melalui perubahan suhu selama jutaan tahun tersebut (tekanan).

Batu Mulia dapat banyak di temui di seluruh Indonesia, seperti baru baru ini di Pulau Bacan yang sekarang di kenal batunya sebagai batu bacan.

Batu Mulia dilihat dari kekerasannya, struktur kristal dan serat, dan lain-lain. Kekuatan dan keindahan yang menjadi nilai standard.

Kadar kekerasan batu mulia di hitung dengan skala mosch (mosh scale) dimana berlian menempati posisi tertinggi, selanjutnya batu safir, topaz, aquamarine, sampai ke batu akik dan obsidian.

Batu Obsidian ini sebetulnya adalah kaca alami (natural glass) terkadang di Indonesia kita menyebutnya sebagai Zamrud Kalimantan.

Warna, kejernihan, dan penyerapan serta pantulan cahaya pada batu mulia merupakan penilaian keindahan dan keunikan.

Batu Safir memiliki kekeran skala 9 mosch, batu safir ini juga terdiri dari banyak warna, putih, biru, kuning, orange, hijau, dan merah. Batu safir yang terbaik adalah batu safir yang memiliki warna purplish blue yakni biru keunguan sekitar 15% ungu.

Struktur dan serat pada batu mulia membentuk warna, kejernihan, dan ketajaman batu mulia itu sendiri.

Pemakaian kata batu mulia selain batu alami dapat kita temui juga batu alami dengan treatment, batu alami dengan campuran kaca (di kenal sebagai Lead Glass Filled), sedangkan batu imitasi jika kita deteksi dengan moch scale dan dilihat dengan loop (kaca pembesar untuk batu mulia) tidak akan terdeteksi.

Selanjutnya kita akan bahas secara detail tentang masing-masing batu tersebut.